Pedasnya Nasi Balap Puyung Khas Lombok Hingga ke Eropa
{ Posted on 08.37
by Tukang Sebar
}
Pedasnya Nasi Balap Puyung Khas Lombok Hingga ke Eropa

PULAU Lombok terkenal dengan kuliner serbapedas, contohnya nasi balap puyung. Ternyata, santapan ini sudah tersohor hingga ke Benua Eropa.
Ada cerita tersendiri mengapa makanan ini dinamakan nasi balap puyung. Herni (45) selaku penjual nasi balap puyung menjelaskan bila awalnya menu ini dijajakan di pelabuhan dan terminal saja.
"Kalau di pelabuhan atau terminal bus itu kan jualannya enggak bisa pelan-pelan karena orang-orang yang melakukan perjalanan harus buru-buru. Makanya, namanya nasi balap," ucapnya kepada okezone di Pantai Seger, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, baru-baru ini.
Sementara, Puyung merupakan nama Kabupaten di Lombok Tengah, tepatnya Puyung Lingkong Dalam. Namun, jangan mengira bila nasi balap puyung hanya bisa ditemui di daerah Lombok Tengah. Olahan unik ini sudah terkenal ke seluruh wilayan NTB, bahkan hingga ke mancanegara, salah satu penyukanya wisatawan asal Eropa.
"Saya sudah lebih dari tujuh kali datang ke Pulau Lombok, dan setiap ke sini, saya selalu membeli nasi balap puyung. Di negara saya pun makanan ini sudah banyak yang tahu," aku Leray (24) wisatawan asal Inggris sambil menyantap nasi balap puyung dari warung milik Herni.
Sesekali, Leray memesan nasi balap puyung untuk dibawa dalam perjalanan menuju negaranya. Apalagi, katanya, perjalanan ke London sangatlah jauh dan makan santapan lezat di pesawat tentu mampu membunuh waktu. Lantas, apa yang menjadikan nasi balap puyung disukai?
Secara tampilan, menu ini biasa saja, hanya berisi suwiran daging ayam yang diolah bersama cabai, kacang kedelai, taburan udang kering, abon, serta belut goreng, sebagai alasnya diberikan daun pisang. Letak kekuatan pada makanan ini adalah rasa pedas dan bumbu yang sederhana.
"Untuk masak ayamnya, kita gunakan cabai, bawang putih, dan terasi sedikit saja. Untuk 10kg ayam, cabainya sekitar satu kilogram, bawang putih, dan terasinya sedikit saja," lanjutnya.
Sedikit penyesuaian rasa harus dilakukan kala nasi balap puyung harus ‘berkelana’ ke luar wilayah Lombok Tengah. "Di Mataram maupun di luar Lombok Tengah, banyak yang jual tetapi kebanyakan mereka menambahkan gula. Rasa yang asli tetap dari daerah Puyung karena khasnya nasi balap puyung tidak memakai gula," tutupnya.
Ada cerita tersendiri mengapa makanan ini dinamakan nasi balap puyung. Herni (45) selaku penjual nasi balap puyung menjelaskan bila awalnya menu ini dijajakan di pelabuhan dan terminal saja.
"Kalau di pelabuhan atau terminal bus itu kan jualannya enggak bisa pelan-pelan karena orang-orang yang melakukan perjalanan harus buru-buru. Makanya, namanya nasi balap," ucapnya kepada okezone di Pantai Seger, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, baru-baru ini.
Sementara, Puyung merupakan nama Kabupaten di Lombok Tengah, tepatnya Puyung Lingkong Dalam. Namun, jangan mengira bila nasi balap puyung hanya bisa ditemui di daerah Lombok Tengah. Olahan unik ini sudah terkenal ke seluruh wilayan NTB, bahkan hingga ke mancanegara, salah satu penyukanya wisatawan asal Eropa.
"Saya sudah lebih dari tujuh kali datang ke Pulau Lombok, dan setiap ke sini, saya selalu membeli nasi balap puyung. Di negara saya pun makanan ini sudah banyak yang tahu," aku Leray (24) wisatawan asal Inggris sambil menyantap nasi balap puyung dari warung milik Herni.
Sesekali, Leray memesan nasi balap puyung untuk dibawa dalam perjalanan menuju negaranya. Apalagi, katanya, perjalanan ke London sangatlah jauh dan makan santapan lezat di pesawat tentu mampu membunuh waktu. Lantas, apa yang menjadikan nasi balap puyung disukai?
Secara tampilan, menu ini biasa saja, hanya berisi suwiran daging ayam yang diolah bersama cabai, kacang kedelai, taburan udang kering, abon, serta belut goreng, sebagai alasnya diberikan daun pisang. Letak kekuatan pada makanan ini adalah rasa pedas dan bumbu yang sederhana.
"Untuk masak ayamnya, kita gunakan cabai, bawang putih, dan terasi sedikit saja. Untuk 10kg ayam, cabainya sekitar satu kilogram, bawang putih, dan terasinya sedikit saja," lanjutnya.
Sedikit penyesuaian rasa harus dilakukan kala nasi balap puyung harus ‘berkelana’ ke luar wilayah Lombok Tengah. "Di Mataram maupun di luar Lombok Tengah, banyak yang jual tetapi kebanyakan mereka menambahkan gula. Rasa yang asli tetap dari daerah Puyung karena khasnya nasi balap puyung tidak memakai gula," tutupnya.
http://www.okefood.com/read/2012/02/15/488/575953/pedasnya-nasi-balap-puyung-hingga-ke-eropa
No Response to "Pedasnya Nasi Balap Puyung Khas Lombok Hingga ke Eropa"
Posting Komentar