lBread Ice Tofu Lamoung

{ Posted on 17.22 by Tukang Sebar }
Tags : ,
lBread Ice Tofu Lamoung


Blouming Café menyediakan pilihan menu andalan lBread Ice Tofu. Makanan ringan ini dibentuk dari beberapa bahan dasar utama, mulai dari tahu jepang (tofu), roti, es krim, buah strawberry segar dan beberapa bahan lainnya.

Pemilik Blouming Café Gerry Izaputra mengungkapkan, menu ini sejatinya dikonsep sederhana,  dan merupakan perpaduan antara konsep kuliner tradisional oriental dan modern. Uniknya lagi, ternyata citarasa gurih tahu tidak hanya identik dengan rasa asin dan asam, tetapi juga sangat padu dengan rasa manis dan asam.  

"Awalnya, Bread Ice Tofu hanya sebagai makanan ringan pelengkap saja. Tapi ternyata makanan ekslusif ini cukup disukai, hingga akhirnya menjadi salah satu andalan tempat kami. Keunikan dari menu ini, adalah teknik cocol tahu dan strawberry dengan es krim yang berada dipermukaan roti," katanya.

Tidak hanya itu, tambah Gerry, kreasi bentuk dan variasi warna yang memikat menambah cantiknya sajian kuliner satu ini. Pada bagian bawah (dasar) di isi oleh lembaran roti, ditambah variasi irisan strawberry, es krim dan topping wafer stick pada bagian permukaan. Selanjutnya, di setiap sisi bread ice, di hiasi dengan potongan tofu yang berbentuk melingkar.

Menurutnya, makanan satu ini tidak hanya dapat dinikmati di malam hari saja. Tetapi, juga akan menambah suasana akrab pada suasana santai anda. Dengan paduan minuman yang ditawarkan Blouming Café, penganan ini juga dapat dinikmati segala usia, mulai dari anak - anak hingga orang tua.

"Pada dasarnya, alasan memilih tofu sebagai bahan baku, lebih pada bentuk bulat dan kepadatan dari tahu khas jepang ini. Belum lagi sensasi gurihnya yang lezat, dijamin akan membuat konsumennya ketagihan. Untuk menikmati menu ini, hanya cukup merogoh kocek Rp 25ribu per porsi. Tidak percaya, silakan coba," ajak Gerry.

Lokasi:
Blouming Café - Lampung


http://www.tribunnews.com/2012/04/23/hmm-apa-rasanya-cocol-tahu-di-atas-es-krim

Sate Pejompongan Djono Yogya

{ Posted on 17.15 by Tukang Sebar }
Sate Pejompongan Djono Yogya


Sate, siapa yang tidak suka dengan panganan yang satu ini. Meski banyak versi, tapi sate tetap disuka dan tetap dipuji untuk sekelompok orang yang senang menyantap makanan yang berbahan dasar daging tersebut.

Kalau Anda suka dengan sate, ada baiknya Anda mengunjungi Pondok Sate Pejompongan Djono Yogya. Pondok sate yang berdiri sejak 1973 tersebut terletak di Jalan Penjernihan I No 5 B Jakarta Pusat. Pondok dibuka sejak pukul 11.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB.

Ketika Tribun menyambangi pondok tersebut di siang hari, tampak sejumlah mobil mewah parkir di depan Pondok Sate Djono. Rata-rata, pengunjung yang datang siang hari tersebut mengantri untuk santap siang bersama dengan kolega kantor.

Selain mobil mewah, pemandangan lazim terlihat yaitu kepulan asap yang membumbung tinggi dari sisa api panggangan sate yang berada di depan pondok.

Di pondok sate ini, konsumen bisa melihat langsung menu yang dimasak oleh koki. Jika dilihat kembali, panggangan sate dan wajan tahu Sumedang bisa terlihat oleh konsumen.

Soal menu tidak kalah dengan tampilan pondok. Tim Tribun mendapatkan kesempatan untuk mencicipi hampir seluruh menu yang ada.

Sate yang disuguhkan Pondok Djono terasa sangat lezat, baik itu sate kambing ataupun sate ayam. Bahkan kita dapat memesan sate tanpa lemak. Bumbu satenya meresap hingga ke dalam daging hingga tekstur daging yang lembut tidak alot saat digigit. Pantas saja pondok sate ini tidak pernah sepi dari pembeli.

Wanti, pemilik Pondok Sate Djono, mengatakan faktor pembeda sate Djono dengan sate yang lain yaitu racikan bumbu khas Yogja yang kaya rasa. "Kambingnya berasal dari kambing muda pilihan," kata Wanti


http://www.tribunnews.com/2012/04/23/pondok-sate-pejompongan-djono-yogya-bumbunya-khas

Bebek Bakar Madu Madura

{ Posted on 16.13 by Tukang Sebar }
Bebek Bakar Madu Madura


Bagi Anda pencinta kuliner, khususnya penggemar bebek goreng yang merasa bosan dengan racikan bumbu yang itu-itu saja, baiknya mencicip bebek bakar madu. Menu masakan ini menjadi andalan salah satu rumah makan di Madura, Jawa Timur. Terbukti para pelanggan dengan lahap memakan bebek bakar madu di rumah makan tersebut.

Rahasia kelezatannya terletak di pemilihan bebek, yakni yang muda. Untuk cara membuatnya, daging bebek dipotong, kemudian dibersihkan, lalu direbus dengan campuran bumbu rempah-rempah.

Setelah semuanya tercampur, tibalah saatnya bebek dibakar. Nah, saat dibakar, jangan lupa oleskan madu pada daging bebek. Tak hanya daging bebek yang pilihan, madu yang menjadi bumbunya pun juga tidak sembarangan. Madu yang diperoleh berasal dari pedalaman Hutan Geger, Bangkalan, Madura yang masih alami.

Hasilnya, tak cuma harum, daging bebek pun lebih empuk dengan aroma rempah yang menggoda. Untuk harga yang dipatok, pelanggan cukup merogoh kocek Rp 55 ribu per satu porsi bebek utuh.

Bubur Singkawang

{ Posted on 16.10 by Tukang Sebar }
Bubur Singkawang


Kota Singkawang, Kalimantan Barat, juga memiliki makanan yang mirip dengan daerah lain. Sebut saja bakso atau bubur. Meski demikian, kuliner ini berbeda dan memiliki ciri khas.

Bubur singkawang yang dijajakan Dartini di Jalan Niaga, dekat Vihara Tridharma Bumi Raya di pusat Kota Singkawang, adalah kuliner yang layak dicicipi. Warga suku Melayu berdarah India dan Malaysia ini memulai usahanya 30 tahun lalu. Tempat berdagangnya memang sempat berpindah-pindah, sebelum menetap di tempat yang sekarang.

"Cari tambahan, Mas. Apalagi, sekarang suami saya sudah pensiun. Jadi, usaha ini malah menjadi penopang pemenuhan kebutuhan keluarga," kata Dartini.

Meski semula sekadar mencari tambahan, sekarang bubur Singkawang yang djualnya memiliki omzet sekitar Rp 2 juta per hari. "Setiap hari saya bisa menjual 11 kilogram. Di hari libur malah bisa mencapai 18 kilogram," ujarnya.

Bubur singkawang Dartini tak berbeda dengan bubur singkawang yang dijual warga Cina keturunan, termasuk bubur dari daerah lain. Bahan utamanya adalah beras yang dijadikan bubur. Bubur singkawang juga memakai daun seledri, bawang goreng, dan emping goreng. Berbeda dengan bubur di daerah lain yang menggunakan kacang kedelai dan irisan ayam goreng, bubur singkawang menggunakan kacang tanah, irisan daging sapi, ikan teri asin, dan kuah dari kaldu daging sapi.

"Buburnya bisa banjir atau tidak terlalu banjir. Lantas bisa juga ditambah sambal dan jeruk limo," kata Dartini.

Sotong Bakar Singkawang

{ Posted on 15.11 by Tukang Sebar }
Sotong Bakar Singkawang

 
Kota Singkawang, Kalimantan Barat yang terbilang kota kecil tak hanya menawarkan keindahan bentang alam dan kekayaan percampuran budaya, tapi juga terdapat ragam kuliner unik. Delapan kilometer sebelum memasuki Kota Singkawang, ada baiknya pelancong mampir sejenak ke Sinka Island Park.

Di taman rekreasi ini, pengunjung bisa melihat pantai berbatu indah. Selain pantai, lanskap gunung dan laut Singkawang yang menenangkan jiwa juga bisa dinikmati di Kota Seribu Kuil ini.

Tidak salah kota ini diberi nama Singkawang yang dalam dalam bahasa Hakka berasal dari kata San Keuw Jong, artinya kota di antara gunung dan laut. Hakka adalah salah satu etnis Tionghoa yang menghuni kota tersebut. Di Singkawang, baiknya sempatkan pula singgah di pulau terkecil di dunia, Pulau Simping. Pulau seluas satu hekatare ini tercatat di organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Jelang malam, keindahan klenteng Tri Darma dan Mesjid Raya tidak mungkin terlewatkan, di sinilah jantung kota Singkawang. Kedai makanan mulai buka pada malah hari. Ada makanan sotong bakar atau cumi kering yang dibuat sederhana. Cara membuatnya mudah saja, pertama sotong disobek hingga kecil kemudian dibakar. Harga jual sotong bakar sesuai dengan besarnya sotong yang dipilih, yakni sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu.

Selain sotong bakar, ada juga sotong kangkung. Sotong direndam di air gunung selama dua hingga tiga hari untuk menghilangkan lendirnya. Sebelum dipotong, sotong direbut satu menit. Sotong kangkung disajikan dengan bubuk kacang sangrai serta saus dari kanji, gula merah, dan asam Jawa. Harganya Rp 12 ribu per satu porsi. Sebagian besar pelanggan membeli untuk dibawa pulang.

Sotong kangkung ini termasuk kuliner legendaris yang sudah digemari sejak 1970-an dan kini dikelola generasi kedua pendirinya

Bebek Sangan Semarang

{ Posted on 15.08 by Tukang Sebar }
Bebek Sangan Semarang


 Penggemar daging bebek kini makin dimanjakan dengan banyaknya variasi masakan. Di Semarang, Jawa Tengah ada menu bebek sangan. Masakan daging bebek sangan lebih dulu diproses dengan cara direbus lebih kurang sejam. Racikan bumbu disatukan dalam proses perebusan itu.

Nah...setelah daging bebek ditiriskan, barulah kemudian daging itu dimasak dengan pinggan terbuat dari tanah liat tanpa minyak sama sekali. Warnanya pun menjadi kecoklatan. Yang pasti dari warnanya saja sudah terlihat sangat menggoda. Dari proses memasak itulah, sebutan bebek sangan berasal.

Seorang pengunjung restoran bebek sangan, Miftah mengatakan rasa dan aroma bumbu bebek sangat lezat dan khas.

Selain menu bebek sangan, restoran ini juga menawarkan sajian bebek remuk. Yakni daging bebek yang disuwir dan kemudian digoreng. Rasanya tentu saja sangat nikmat dan lebih mudah menyantapnya.

Harga menu bebek sangan dan bebek suwir terjangkau oleh berbagai kalangan. Anda cukup menyediakan Rp 15-16 ribu untuk menikmati menu bebek tersebut. Anda ingin langsung mencobanya? Langsung saja kunjungi di Jalan Peleburan Barat, Kota Semarang.

Es Salju dengan Aneka Rasa Jakarta

{ Posted on 15.04 by Tukang Sebar }
Es Salju dengan Aneka Rasa Jakarta

 
Snow ice atau es salju. Kuliner yang satu ini terbuat dari susu yang dibekukan kemudian penyajiannya dengan cara diserut. Snow ice maker atau mesin pembuat es salju digunakan untuk menghasilkan es yang putih bersih dan lembut seperti salju.

Kini, dengan sedikit modifikasi, es yang diserut bisa berwarna-warni dan memiliki rasa berbeda-beda. Es salju rasa stroberi dengan topping agar-agar bulat, sereal, dan sirup stroberi. Selain itu, ada juga matcha snow, es serut berwarna hijau makin cantik setelah ditambah kacang tanah dan mochi.

Anda suka kopi? Ada coffe snow plus topping biskuit kacang madu, sirup cokelat, dan cokelat batangan. Terakhir, milk snow yang dipadukan dengan biskuit, sereal, cokelat, wafer stik, dan sirup caramel. Snow icenya makin lezat dengan tambahan 24 topping yang menggugah selera.

Hidangan penutup asal Taiwan ini memang menghadirkan keunikan tersendiri bagi penikmatnya. Apalagi, dari sisi kesehatan es salju ini tidak menggunakan bahan pengawet maupun pewarna semuanya murni dari bahan alami.

Snow ice atau es salju ini bisa Anda temukan di salah satu mal di Jakarta Selatan. Jadi, tinggal pilih rasa es serut yang Anda suka dan tentukan topping yang cocok untuk menemani akhir pekan Anda.

Steak Lover Party Jakarta

{ Posted on 08.47 by Tukang Sebar }
Steak Lover Party Jakarta


INGIN menikmati steak dengan daging dan suasana yang berbeda dari biasanya, cobalah datang ke Hema Resto. Selama Februari–Maret 2012, resto dengan suasana Belanda tersebut menggelar acara Steak Lover Party.

Di acara ini, pengunjung akan disuguhi steak dengan bahan dasar daging buruan, seperti kanguru dan venison atau rusa muda. Acara tahunan ini digelar setiap Sabtu-Minggu mulai pukul 17.00–22.00 WIB, dan diadakan bergilir setiap pekannya di delapan gerai Hema Resto yang tersebar di Bekasi, Jakarta, dan Bandung.

Pekan pertama, kegiatan ini digelar di Hema Resto yang berada di kawasan Kemang Pratama, Bekasi, sebagai pusat dari seluruh Hema Resto. Kostum pada acara Steak Lover Party ini bertema bajak laut. Jadi, jangan heran jika semua pelayan yang ada di Hema Resto tersebut menggunakan kostum bajak laut.

Untuk menikmati steak, pengunjung dapat memilih sesuai porsi yang mereka mau. Steak yang disajikan ada yang berat dagingnya 200 gram, 300 gram, 500 gram, dan lain-lain. Hal berbeda lainnya, yaitu makanan pendamping steak yang biasanya disajikan dengan kentang dan sayuran lainnya, kali ini Hema Resto membuat pancake yang tidak manis sebagai pendamping steak.

Soal harga disesuaikan dengan berapa banyak porsi dan pilihan macam daging yang dipesan pengunjung. Sementara untuk pengunjung yang tidak terbiasa dengan daging steak hasil buruan, masih dapat memilih jenis daging lainnya, seperti rib-eye, wagyu, daging kelinci, dan salmon.

Meskipun tengah pesta steak, pengunjung yang datang ke resto yang berdiri sejak 2000 ini, tetap dapat menikmati menu ciri khas negeri tulip, seperti huzaren slaa dan ardapel. Menu hidangan utama resto yang menyediakan 120 seat ini tersedia stampot, hutspot, uitsmijter, macaroni schotel, dan kippen borst. Beberapa makanan ringan juga dihadirkan dalam menu Hema Resto, di antaranya bitterballen, kroket, belgian fries, dan risoles.

Selain masakan asal negeri kincir angin, tersedia juga menu khas Prancis, Western, dan Indonesia. Desain tata ruang Hema Resto yang kental dengan suasana Belanda sehingga sering menjadi tempat pilihan untuk reuni dan bernostalgia warga Indonesia yang pernah tinggal di Belanda atau mereka hidup pada masa penjajahan Belanda.

“Hema Resto sering kali jadi tempat untuk reuni para mahasiswa yang pernah menimba ilmu di Leiden University, bahkan ada kakek dan nenek yang bernostalgia, bercerita kepada keluarganya tentang Indonesia tempo dulu,” kata Manajer Pemasaran dan Promosi Hema Resto, Rusnadi Heryanto.

Selain menikmati suasana dan menu khas Belanda, kita dapat mengabadikan diri seolah-olah berada di negeri kincir angin tersebut melalui studio foto yang dilengkapi dengan konsep dan kostum khas Belanda.

“Kami telah menyediakan dan membawa secara konsisten tradisi-tradisi khas Belanda ke Tanah Air. Jadi, jangan heran jika kami menyebut diri kami Extra Ordinary Resto. It’s the place for ‘Learn, Dine, and Festive’ blend together,” lanjut Rusnadi.


http://www.okefood.com/read/2012/02/14/299/575304/steak-lover-party-siap-manjakan-pencintanya

Pedasnya Nasi Balap Puyung Khas Lombok Hingga ke Eropa

{ Posted on 08.37 by Tukang Sebar }
Pedasnya Nasi Balap Puyung Khas Lombok Hingga ke Eropa



PULAU Lombok terkenal dengan kuliner serbapedas, contohnya nasi balap puyung. Ternyata, santapan ini sudah tersohor hingga ke Benua Eropa.

Ada cerita tersendiri mengapa makanan ini dinamakan nasi balap puyung. Herni (45) selaku penjual nasi balap puyung menjelaskan bila awalnya menu ini dijajakan di pelabuhan dan terminal saja.

"Kalau di pelabuhan atau terminal bus itu kan jualannya enggak bisa pelan-pelan karena orang-orang yang melakukan perjalanan harus buru-buru. Makanya, namanya nasi balap," ucapnya kepada okezone di Pantai Seger, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, baru-baru ini.

Sementara, Puyung merupakan nama Kabupaten di Lombok Tengah, tepatnya Puyung Lingkong Dalam. Namun, jangan mengira bila nasi balap puyung hanya bisa ditemui di daerah Lombok Tengah. Olahan unik ini sudah terkenal ke seluruh wilayan NTB, bahkan hingga ke mancanegara, salah satu penyukanya wisatawan asal Eropa.

"Saya sudah lebih dari tujuh kali datang ke Pulau Lombok, dan setiap ke sini, saya selalu membeli nasi balap puyung. Di negara saya pun makanan ini sudah banyak yang tahu," aku Leray (24) wisatawan asal Inggris sambil menyantap nasi balap puyung dari warung milik Herni.

Sesekali, Leray memesan nasi balap puyung untuk dibawa dalam perjalanan menuju negaranya. Apalagi, katanya, perjalanan ke London sangatlah jauh dan makan santapan lezat di pesawat tentu mampu membunuh waktu. Lantas, apa yang menjadikan nasi balap puyung disukai?

Secara tampilan, menu ini biasa saja, hanya berisi suwiran daging ayam yang diolah bersama cabai, kacang kedelai, taburan udang kering, abon, serta belut goreng, sebagai alasnya diberikan daun pisang. Letak kekuatan pada makanan ini adalah rasa pedas dan bumbu yang sederhana.

"Untuk masak ayamnya, kita gunakan cabai, bawang putih, dan terasi sedikit saja. Untuk 10kg ayam, cabainya sekitar satu kilogram, bawang putih, dan terasinya sedikit saja," lanjutnya.

Sedikit penyesuaian rasa harus dilakukan kala nasi balap puyung harus ‘berkelana’ ke luar wilayah Lombok Tengah. "Di Mataram maupun di luar Lombok Tengah, banyak yang jual tetapi kebanyakan mereka menambahkan gula. Rasa yang asli tetap dari daerah Puyung karena khasnya nasi balap puyung tidak memakai gula," tutupnya.


http://www.okefood.com/read/2012/02/15/488/575953/pedasnya-nasi-balap-puyung-hingga-ke-eropa

Steak Batu Volcano

{ Posted on 08.33 by Tukang Sebar }
Steak Batu Volcano

 
JIKA biasanya steak disajikan di atas hot plate, tetapi berbeda yang akan ditemui ketika memesan steak di Bobby`s Steak. Makanan ala Western tersebut disajikan di atas sebuah batu volcano atau berkonsep stone grill.

Dengan penyajian di atas batu volcano, maka sajian steak tersebut akan lebih lama panas dibandingkan dengan steak yang penyajiannya menggunakan hot plate. Selain itu, daging steak tersebut menjadi lebih segar, sehat, dan higienis. Karena sebelumnya, batu volcano tersebut di panggang terlebih dulu sehingga membunuh segala jenis kuman dan bakteri yang berbahaya untuk kesehatan.

Sementara untuk menu steak di resto yang berdiri sejak 26 Juni 2008 ini, kita dapat memilih berbagai jenis steak, mulai dari steak with grill stone yang terdiri atas berbagai pilihan bagian dari daging sapi, mulai dari tenderloin BX, sirloin BX, t-bone, sampai dengan wagyu. Untuk pencinta seafood, dapat memilih atlantic salmon maupun steak ikan hiu yang kaya kandungan vitamin untuk menambah vitalitas tubuh dan menjaga kesehatan kulit sehingga kulit menjadi lebih lembut dan bersih.

Sementara yang ingin menikmati steak dengan komplet, terdiri atas daging sapi, ayam, dan ikan, dapat memilih menu triple steak. Di mana dalam satu plate batu vulcano terdiri atas tiga steak daging ayam, sapi, dan ikan. Lebih istimewa lagi, ada tiga pilihan saus, yaitu sauce lemon, orange, dan brown sauce yang dibuat sendiri.

Meskipun steak bukan masakan khas Indonesia, tetapi di Bobby`s Steak selain memertahankan cita rasa aslinya, tetap menyuguhkan pilihan steak dengan cita rasa yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Konsumen bebas memilih tingkat kematangan dari steak yang akan dipesan, yaitu rare, medium, & well done.

“Konsep penyajian di atas batu di Bobby’s Steak termasuk pionir di Indonesia sehingga memberikan sensasi tersendiri di dalam menikmati hidangan steak. Soal rasa, kami menjaminnya karena semuanya dipandu dan dimasak oleh chef yang telah berpengalaman di hotel selama 12 tahun,” ungkap Head Manager Bobby’s Steak, Bobby.

Sampai saat ini Bobby`s Steak telah memiliki dua outlet, yaitu di Jalan Tanjung Duren Utara 4 No 464, Grogol, Jakarta Barat, dan Jalan Boulevard Raya Blok QA3 No 12, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dalam waktu dekat, Bobby’s Steak akan membuka outlet baru di kawasan Jakarta Selatan serta di Batam, Kepulauan Riau. Selain pelanggan yang berasal dari dalam negeri, Bobby`s Steak sering dipilih para ekspatriat yang tinggal di sekitar resto tersebut.

“Kebanyakan pelanggan kami dari dalam negeri, tetapi banyak juga ekspatriat yang tinggal di area dekat Bobby’s Steak yang selalu menjadi pelanggan setia kami,” ucapnya.


http://www.okefood.com/read/2012/02/14/488/575312/menyantap-steak-di-atas-batu-volcano

Durian Bakar Bogor

{ Posted on 08.30 by Tukang Sebar }
 Durian Bakar Bogor


BUAH durian, selain lezat dikonsumsi dalam keadaan utuh, juga lezat untuk diolah menjadi beragam masakan lezat. Salah satu yang menarik adalah durian bakar.

Durian menjadi buah khas Benua Asia yang memiliki banyak pencinta. Beberapa varian olahan duria, seperti es krim durian, dodol durian, dan banyak lagi.

"Kami sendiri di Mekarsari sedang mengembangkan olahan durian baru yaitu durian bakar," kata Riris selaku Kabag Kebun Produksi dan Penelitian Taman Wisata Mekarsari saat ditemui di Taman Wisata Mekarsari, Bogor, Jawa Barat.

Olahan durian bakar ini terinspirasi dari suku Dayak di Kalimantan. Mereka biasa membakar durian sebagai alternatif kudapan.

"Durian yang sudah dibakar ini baunya sudah hilang," tambah Riris menjawab perbedaan durian bakar dengan durian biasa. "Selain itu, rasa duriannya menjadi legit dan teksturnya seperti ubi cilembu," ujarnya.

Kandungan karbohidrat durian yang sudah dibakar berubah menjadi gula, fermentasinya pun turut hilang. Membakarnya cukup lima menit, namun pastikan semua permukaannya terbakar dengan baik. Setelah dibakar, daging buah durian terlihat seperti berminyak.

"Durian bakar ini akan lebih enak bila dimakan panas-panas," tutupnya.


http://www.okefood.com/read/2012/02/16/488/577124/legitnya-durian-bakar

Pindang Meranjat, Ikan Patinnya Wow

{ Posted on 09.15 by Tukang Sebar }
Pindang Meranjat, Ikan Patinnya Wow



Berada di Palembang serasa berada di daerah perikanan, walaupun kota Palembang sendiri tidak berada persis di tepi laut tapi keberadaan sungai yang lebar dan luas menjadikan kota ini bergeliat dengan produk olahan (makanan) yang terbuat dari ikan. Sebut saja pempek atau kerupuk dalam berbagai versi. Ada kerupuk yang lebar pipih, kerupuk uyel, maupun kerupuk berbentuk bola kecil.

Kali ini aku bukannya mengulas tentang kerupuk maupun pempek, tetapi masih berhubungan dengan ikan, yaitu patin. Kenapa mesti patin? Hmmm... ikan yang satu ini merupakan hidangan yang enak untuk di nikmati, mau di olah seperti apa judulnya enak dan enak, tentu saja jika yang mengolahnya pandai meramu bumbunya.

Nah kunjungan kali ini ke sebuah tempat makan yang terkenal karena hidangan yang terbuat dari ikan patin. Nama tempat makan ini adalah Pindang Meranjat Bu Ucha. Entah mengapa dinamakan demikian, yang pasti pada saat kunjunganku kesana tempo hari, deretan mobil berbaris dengan rapi di halaman yang cukup luas, sebagai pertanda rumah makan ini memang menjadi salah satu tujuan orang untuk menikmati makan siangnya.

Menu pembuka adalah ikan seluang goreng yang datang terlebih dahulu bersama dengan lalapan. Entah ini termasuk jenis apa, bentuknya mirip ikan wader dan di goreng kering. Ikan kecil – kecil ini enak di nikmati walaupun tanpa nasi alias di jadikan menu camilan. Rasanya tentu saja gurih dan renyah.

Tak berapa lama kemudian datanglah menu lain yang kita pesan. Nasi di taruh dalam wadah yang dilapisi daun pisang. Enah menapa setiap makanan yang dilapisi atau terbungkus daun pisang kok sepertinya terasa enak.

Menu utama yang aku santap tentu saja menu favorit disini, pindang patin dan bagian yang aku pilih adalah daging sementara teman pesan bagian kepala dan ekor. Menu lain yang di pesan teman adalah pindang tulang. Jangan salah, bukan tulang ikan tetapi tulang sapi yang tentu saja tulang dengan daging di sekitarnya.

Ikan patinnya benar-benar halus dagingnya, aalagi bagian gajih (lemak) hmm... meluncur di tenggorokan dengan sukses. Dan seporsi pindang patin ludes dalam waktu singkat.

Di rumah makan ini terdapat beberapa bangunan dengan konsep terbuka sehingga angin pun semilir berhembus ketika kita menikmati hidangan yang di sajikannya. Nampak pengunjung datang dan pergi. Suasana saat itu memang lagi ramai – ramainya, maklum waktu makan siang.

Pindang Meranjat Bu Ucha
Jl. Demang Lebar Daun No.14
Palembang 30137
Telp: 0711-374201


http://food.detik.com/read/2012/01/12/142236/1813593/921/pindang-meranjat-ikan-patinnya-wow

Sop Buntut Legendaris Borobudur

{ Posted on 09.10 by Tukang Sebar }
Tags : ,
Sop Buntut Legendaris Borobudur



Nama Sop buntut legendaris Hotel Borobudur sudah tersohor sejak puluhan tahun silam. Kini tak hanya sop buntut, ada beragam variasi buntut, seperti rica, black pepper atau penyet. Disanding dengan kuah kaldu panas kecokelatan yang harum semerbak. Slurpp... gurih lezat!

Kalau Anda salah satu penggemar sop buntut tentunya sudah tak asing dengan Sop Buntut Hotel Borobudur yang legendaris. Kelezatan sop buntut yang disajiklan di Bogor Cafe sejak 1973 itu bahkan telah menjadi ikon dari Hotel Borobudur. Tak heran saat Sop Buntut Bogor Cafe dibuka tahun 2010 lalu di di salah satu sudut Pacific Place Mall, banyak penggemar yang menyambut gembira.

Menjelang makan siang cafe ini selalu dipenuhi pengunjung yang kebanyakan para pekerja kantoran. Nuansa cafe pun dibuat dengan interior khas, sepanjang dinding dipenuhi relief candi Barobudur dan gambar-gambar patung dari batu. Selain bisa menikmati hidangan di bagian dalam restoran, pengunjung juga bisa menempati area outdoor yang berisi sofa-sofa empuk yang merapat ke dinding.

Meski menghadirkan nuansa sedikit berbeda, namun Sop Buntut Bogor Cafe menjanjikan fasilitas dan rasa yang sama seperti saat bersantap di hotelnya. Tak tanggung-tanggung mulai dari hidangan sampai dengan para pelayan didatangkan langsung dari Hotel Borobudur. Para tamu tak bakal kecewa meski tak menikmati langsung di Bogor Cafe, Hotel Borobudur.

Di cafe ini hampir semua menu yang disajikan adalah buntut sapi. Salah satu andalannya Sop Buntut Legendaris yang disajikan dengan cara dibakar atau digoreng. Untuk menu istimewa ini bisa dipilih dalam tiga macam ukuran yaitu legendary (large), medium, dan small. Selain itu ada pula pilihan lainnya seperti Oxtail Nasi Goreng, Buntut Penyet, Buntut Rica Bakar, Buntut Cah Cabe Ijo, Buntut Black Pepper, dll.

Kalau sedang tidak ingin menikmati buntut sapi bisa juga memesan menu lainnya yang mungkin sudah tak asing lagi buat sering bersantap di Bogor Cafe, Hotel Borobudur. Ada Grilled Sirloin Steak, Prawn Sate with Honey Sauce, Cheese Chicken Cordon Blue, The Bogor Cafe Chef's Salad, dan masih banyak lainnya.

Kali ini saya sedang ingin mencoba menu yang agak beda, Buntut Bakar Rica dan Buntut Bakar Black Pepper. Khusus yang suka pedas bisa memesan Buntut Penyet yang diberi topping sambal rawit merah yang dijamin bakal menyetrum lidah. Untuk setiap menu buntut disajikan berupa dua potong buntut, sapi emping, sayuran, nasi, dan jeruk nipis. Kuah kaldunya disajikan dalam mangkok terpisah.

Buntut Bakar Rica disajikan dalam piring putih lebar, komplet dengan sayuran dan taburan emping yang royal. Dua buah buntut yang berukuran cukup besar, disajikan dengan topping sambal kemerahan. Wuih... sungguh menggiurkan! Berbeda dengan Buntut Black Pepper yang disajikan dengan balutan saus lada hitam dan taburan irisan paprika hijau dan merah serta bawang bombay. Khusus untuk Buntut Black Pepper ini disajikan tanpa kuah kaldu sop.

Buntutnya sangat empuk, daging tebalnya mudah diloloskan dari tulang. Lemak-lemak tipis yang melekat di daging membuat rasanya sedikit juicy memberikan aksen gurih saat disantap. Sambal ricanya juga cukup mengigit. Kalau kurang pedas atau terlalu pedas tinggal menambahkan sambal atau kecap manis yang sudah tersedia di atas meja. Acar timun yang segar membuat rasa sop buntut ini makin komplet.

Kuahnya kadunya bening berwarna kecokelatan dengan genangan irisan tomat dan daun bawang. Aroma pala dan kayu manis yang harum sangat semerbak. Hmm... sungguh membuat lidah menari-nari mengenang kelezatan sop buntut legendaris ini. Jika perut belum kekenyangan bisa juga mencoba dessert ice cream atau cake lezat dari Hotel Borobudur seperti tiramisu, black forest, atau chocolate truffle.

Buat yang ingin bernostalgia sop buntut legendaris ini kelezatan rasanya bisa ditebus seharga Rp 68.000,00 - Rp 98.000,00. Buat yang ingin take away sop buntut ini sebagai oleh-oleh juga bisa, karena sudah disediakan box eksklusif untuk dibawa pulang.

Sop Buntut Bogor Cafe
Managed by Hotel Borobudur Jakarta
Pacific Place Mall, Level 5-57 SCBD
Jl. Jendral Sudirman Kav.52-53
Jakarta Selatan
Telp: 021-57973238


http://food.detik.com/read/2012/02/16/153701/1844356/287/nostalgia-kelezatan-sop-buntut-legendaris-borobudur?992205284

Coto Nona-nona dari Mangkasara

{ Posted on 09.07 by Tukang Sebar }
Coto Nona-nona dari Mangkasara

 
Apa bedanya soto dengan coto? Pertanyaan ini memang sangat sering dikemukakan. Katanya, kalau soto pakai daging sapi, sedangkan coto pakai daging capi. He he he ... Sebenarnya, jawabnya sederhana: coto adalah soto-nya orang Makassar.

Secara umum, soto di Indonesia adalah kuah gurih segar dengan potongan daging – kadang-kadang ditambah dengan sayuran (kol, tauge) dan karbohidrat (kentang, singkong, soun). Kuahnya ada yang bening, ada juga yang kental bersantan.

Di Sulawesi Selatan, coto adalah ikon kuliner yang utama. Orang Makassar juga punya "juara coto" mereka masing-masing. Ada yang fanatik dengan Coto Nusantara (Jl. Nusantara, kawasan pelabuhan), ada pula yang keukeuh menjagoi Coto Gagak (di Jl. Gagak, pojokan Jl. Kakatua). Padahal, selain itu masih banyak sekali warung coto dengan kualitas yang beti (beda-beda tipis). Tergantung lokasinya dan tingkat popularitasnya, semangkuk coto rata-rata berkisar pada harga Rp 8-12 ribu. Semakin murah, semakin sedikit dan rendah kualitas daging yang dipergunakan.

Coto Mangkasara' tidak memakai santan. Kuahnya encer, tetapi berwarna keruh, dibuat dari kaldu sapi dan kacang tanah yang direbus sangat lama sampai hancur. Rempah-rempah yang jelas terjejaki adalah ketumbar, diperkuat dengan bumbu-bumbu: sereh, lengkuas, bawang putih, dan bawang merah. Rasa kacang tanah membuat coto sungguh-sungguh unik dan berbeda dibanding soto Nusantara lainnya.

Coto hanya berisi daging. Tidak ada sayur maupun karbohidrat di dalamnya. Umumnya, yang dipakai adalah daging dan jerohan sapi: babat, jantung, limpa, usus. Untuk versi istimewa, kadang-kadang otak, lidah, dan daging pipi pun diikutsertakan.

Para warga keturunan Tionghoa di Makassar juga punya dua warung coto yang mereka jagokan. Soalnya, kedua warung itu memang kepunyaan orang keturunan Tionghoa juga. Karena itulah, coto buatan mereka pun lazim disebut sebagai "Coto Nona-nona". Jangan harap akan ketemu nona muda yang cantik di belakang tungku coto, karena keduanya kebetulan sudah lama berubah status menjadi nyonya.

Dari keduanya, yang paling terkenal adalah Coto Ranggong. Rumah makannya pun cukup luas untuk dapat menampung sekitar 50 tamu. Coto Ranggong memakai flat price Rp 15 ribu per mangkuk – apapun isinya. Pakai otak maupun daging saja, harganya sama.

Coto Diponegoro lebih kecil warungnya, dan hanya buka sampai petang. Soalnya, sore harinya warung itu diisi oleh penjaja lain. Mungkin karena merasa lebih eksklusif keberadaannya di kawasan Chinatown Makassar, Coto Diponegoro mematok harga lebih mahal, Rp 17.500 per porsi – juga flat price, apapun isinya.

Coto Ranggong maupun Coto Diponegoro – keduanya lebih mahal dibanding coto umumnya – punya karakteristik yang hampir sama, yaitu: dagingnya lebih berkualitas, dan kuahnya lebih encer karena kandungan lemaknya lebih rendah. Ada kesan bersih pada kuahnya yang gurih segar itu. Keduanya juga memakai isian lengkap dengan otak, lidah, dan jeroan sapi lainnya.

Kuah coto biasanya masih harus ditambah sedikit garam, kucuran jeruk nipis, dan sedikit sambal. Masing-masing tamu menyesuaikan sendiri tingkat keasinan, keasaman, dan kepedasan coto mereka. Karbohidrat pengiring coto adalah ketupat atau buras. Buras adalah semacam lontong, dibuat dari beras dan santan, dibungkus daun pisang muda. Ketupat atau buras dipotong-potong dengan sendok dan dicemplungkan ke dalam mangkuk coto. Mak nyuss!

Coto Ranggong
Jl. Ranggong 13
Makassar
0411 319509

Coto Diponegoro
Jl. Diponegoro 3
Makassar
0411 325120


http://food.detik.com/read/2011/09/13/110513/1720952/933/coto-nona-nona-dari-mangkasara?d992201933

Indonesia Bawa Kopi Luwak ke Venlo World Expo Floriade 2012

{ Posted on 04.11 by Tukang Sebar }
Indonesia Bawa Kopi Luwak ke Venlo World Expo Floriade 2012

 
Indonesia akan unjuk gigi dalam pameran hortikultura dunia, Venlo World Expo Floriade 2012 di Venlo, Belanda. Indonesia akan mempromosikan wisata, lewat budaya dan komoditi yang khas, salah satunya adalah kopi luwak.

Pagelaran Venlo World Expo Floriade 2012, yang berlangsung di Venlo, Limburg, Belanda, dijamin akan menampilkan kebudayaan dan keunikan dari 40 negara partisipan. Kesempatan ini juga tidak disia-siakan Indonesia untuk mengenalkan kebudayaan dan kuliner-kuliner yang khas.

Indonesia akan menampilkan berbagai kebudayaan Indonesia berupa rumah adat dan miniatur Candi Borobudur 5x5 meter persegi. Dalam rumah adat, terdapat banyak brosur dan banner yang akan memperkenalkan Indonesia lebih dalam lagi kepada pengunjung. Selain itu juga tedapat Andor Villa Gelora, yang menampilkan bunga-bunga khas Indonesia.

"Bunga-bunga khas Indonesia juga akan dipamerkan, seperti anggrek hitam, palem, dan pakis-pakisan," kata Wakil Menparekraf, Sapta Nirwandar dalam jumpa pers yang dihadiri detikTravel, di ruang rapat Lantai 17, Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (14/2/2012).

Tidak hanya itu saja, Indonesia akan menyajikan cindera mata dan obat-obatan herbal seperti jamu. Kopi luwak dan kopi Toraja juga akan ditampilkan Indonesia, untuk memanjakan pengunjung dengan aromanya yang khas. Teh arum dari kayu aro Sumatera Barat juga akan disajikan. Konon, teh arum adalah teh yang diminum oleh mendiang Ratu Wilhelmina, ibunda dari Ratu Beatrix.

Kuliner Indonesia pun akan disajikan, seperti manisan, kecap pala dari Fak-fak, Papua, dan sirup markisa dari Medan. Selain kuliner dan budaya, Indonesia akan mengedepankan spa dan massage dalam acara ini.

"Spa dan maasage juga akan dikedepankan, karena spa dan massage di Indonesia itu the best in the world," kata Sapta.

10 tahun yang lalu, Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai golden participant. Tahun ini, dengan segenap kebudayaan, aneka bunga, kuliner, dan spa dan massage, Indonesia diharapkan dapat mempertahankan penghargaan tersebut. Jika Anda sedang di Eropa, jangan lupa ajak teman Eropa Anda untuk datang ke acara ini dan mengunjungi stand Indonesia.


http://travel.detik.com/read/2012/02/14/172807/1842291/1025/indonesia-bawa-kopi-luwak-ke-venlo-world-expo-floriade-2012?9933011024

Dawet Telasih Bu Dermi Semarang

{ Posted on 20.43 by Tukang Sebar }
Dawet Telasih Bu Dermi Semarang



GANG sempit di sebelah selatan hotel bintang lima di kawasan Jl Gajahmada, Ketelan tersebut sesak oleh parkir kendaraan bermotor. Meski hanya menawarkan es dawet, keberadaannya di jalan yang terlihat semrawut itu cukup menyedot pengunjung.

Ya, lokasi itu merupakan cabang dari Dawet Telasih Bu Dermi Pasar Gede. Setiap hari, tak kurang 100 porsi terjual di situ. Salah seorang pelanggan, Ny Eko, mengemukakan lebih senang membeli dawet di situ.

"Sebab lalu lintas di sini relatif lebih nyaman dan aksesnya lebih mudah dibanding yang di Pasar Gede. Kalau di sana kan ribet, harus masuk ke pasar dulu. Lagi pula rasanya juga sama, wong sama-sama produknya Bu Dermi," jelasnya.

Warga Cemani, Grogol, Kabupaten Sukoharjo itu mengaku penggemar berat Dawet Bu Dermi. Selain isi dawet yang khas, rasanya menyegarkan dan tidak membuat eneg.

"Isinya juga komplit, ada butiran cendol, tape ketan, bubur sungsum, bubur ketan ireng dan biji telasih. Rasanya menyegarkan dan tidak bikin batuk. Sampai di tenggorokan terasa mak klenyer."

Tak hanya itu, Dawet Bu Dermi juga tidak basi dalam sehari. "Kalau dawet yang lain, biasanya cepat basi. Tapi kalau dawet ini, sehari semalam juga tidak basi asal disimpan di kulkas," urainya.

Bahan Alami

Wiwin, pengelola warung Dawet Bu Dermi menjamin dawet yang dia tawarkan aman dari bahan adiktif yang berbahaya bagi kesehatan. "Semuanya memakai bahan alami. Baik bahan asalnya maupun yang sudah jadi."

Untuk warna hijau pada cendol dan tape ketan, bahan pewarna yang digunakan adalah daun suji. Pemanisnya pun gula asli, tanpa sakarin atau sodium siklamat. Biji telasih yang merupakan biji bunga kemangi semakin menambah manis dan warna yang variatif.

"Semua bahan yang kami gunakan dimasak dulu. Kelapa yang sudah diparut pun sebelumnya dikukus dulu. Itu yang menjadikan dawet menjadi lebih awet. Jadi tidak basi meski sehari semalam, asal dimasukkan kulkas."

Selain di Pasar Gede dan Jl Gajah Mada, Dawet Bu Dermi juga buka di Beteng Trade Center. Harga satu porsi pun cukup murah, hanya Rp 3.500/porsi. Tak hanya laris dijual satuan, Dawet Bu Dermi juga laris melayani pesanan untuk arisan, pesta pernikahan, reuni, ulang tahun dan lainnya.


http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/kuliner/2012/02/10/232/Dawet-Telasih-Bu-Dermi-Aman-dan-Menyegarkan